Menyusun Best Practices Oleh Noor Utomo, S.Pd

LK 3. Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lokasi

SMK Muhammadiyah Magelang

Lingkup Pendidikan

Sekolah Menengah Kejuruan

Tujuan yang ingin dicapai

Meningkatkan keterampilan peserta didik dalam merancang dan memperagakan gerakan langkah kaki dan ayunan lengan senam ritmik

Penulis

Noor Utomo, S.Pd

Tanggal

19 Januari 2024 (PPL 2)

Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dengan Pendekatan TPACK untuk Meningkatkan Keterampilan Peserta Didik Merancang dan Memperagakan Gerakan Senam irama

Pendahuluan

Latar belakang :

  1. Kurangnya minat baca peserta didik dalam mempelajari materi Aktivitas Gerak Berirama / Senam irama.

Menurut Djamarah minat baca adalah “keinginan dan kemauan untuk selalu membaca setiap kesempatan atau selalu mencari kesempatan untuk membaca”. Minat baca perlu ditanamkan dan dipupuk pada diri setiap manusia (siswa), baik oleh diri sendiri ataupun orang lain dengan tujuan agar prestasinya terus meningkat pada masa mendatang. Rendahnya minat membaca pada siswa tentu tidak timbul begitu saja, pasti disebabkan faktor internal dan faktor eksternal. Berikut ada 2 faktor yang menyebabkan rendahnya minat membaca siswa diperpustakaan sekolah, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Secara singkat dijelaskan sebagai berikut

  • Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor faktor yang berasal dari dalam individu tersebut. Faktor internal meliputi adanya kecenderungan malas dalam membaca, kesibukan dalam beraktivitas, sehingga tidak sempat untuk membaca.

  • Faktor eksternal

Faktor eksternal adalah faktor –faktor  yang berasal dari luar diri individu tersebut. Faktor eksternal meliputi belum tersedianya bahan bacaan yang sesuai, sarana prasarana, pengaruh lingkungan dan orang tua, guru dan siswa sekarang lebih bergantung pada multimedia seperti handphone saat mencari informasi.

http://e-theses.iaincurup.ac.id/3940/

  1. Penerapan model dan metode pembelajaran yang tidak tepat sehingga memicu rasa bosan pada peserta didik.Dalam hal ini Guru masih menggunakan cara mengajar yang konvensional ( ceramah, komando ) yang monoton.

Kemampuan guru sebagai salah satu usaha meningkatkan mutu pendidikan disekolah dimana guru merupakan elemen disekolah yang secara langsung dan bersinggungan dengan siswa, kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan mengajar dengan menerapkan model pembelajaran yang tepat, efisien dan efektif. Pendekatan teacher centered, dimana pembelajaran berpusat pada pendidikan dengan penekanan pada peliputan dan penyebaran materi, sementara siswa kurang aktif, sudah tidak memadai untuk tuntunan era pengetahuan

Sumber : Triono Djonomiarjo (2019:40)

https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as

          Berdasarkan   kajian    pustaka    dan    hasil    wawancara narasumber didapati keterangan bahwa  tantangan dari faktor internal yang berasal dari peserta didik seperti:

  1. Rendahnya tingkat perhatian peserta didik dalam pembelajaran aktivitas gerak berirama karena menganggap bahwa senam irama tidak populer dan tidak menyenangkan
  2. Suasana lingkungan sekitar peserta didik yang tidak terlalu mengenal jenis jenis senam irama.
  3. Masih terdapatnya pola pikir dari peserta didik yang meyakini bahwa pelajaran PJOK itu hanya tentang sepak bola atau bola voli saja.
  4. Kurangnya kemampuan guru dalam menerapkan model dan metode pembelajaran yang aktif, kreatif dan inovatif.

          Juga terdapat faktor eksternal yang menjadi semakin peliknya tantangan dalam mencapai tujuan pembelajaran, diantaranya yaitu:

  1. Ketersediaan sarana dan prasarana pendukung proses  pembelajaran PJOK disekolah
  2. Ketersediaan sarana teknologi yang yang dapat menunjang proses pembelajaran abad 21, dan
  3. Faktor lingkungan yang memiliki mindset terbatas mengenai pembelajaran PJOK secara keseluruhan

          Adapun mereka yang terlibat dalam proses penyelesaiaan masalah pembelajaran ini adalah

  1. Saya sendiri sebagai Mahasiswa PPG DALJAB PJOK UNY K1 Gel.3 2023
  2. Dosen pembimbing Prodi PPG DALJAB UNY 2023
  3. Guru Pamong PPG DALJAB UNY 23
  4. Dewan guru SMK Muhammadiyah Magelang
  5. Peserta didik SMK Muhammadiyah Magelang

           Berdasarkan latar belakang masalah yang ada di sekolah kami, maka saya mencoba mencari solusi permasalahan tersebut dengan menerapkan model pembelajaran yang inovatif . Untung Suryadhianto, (2020) Student    Centered    Learnning (SCL)    merupakan pendekatan  pembelajaran  yang  sesuai  di  era  digital,  karena proses   pembelajaran   dilakukan   secara   efektif, dengan melibatkan   secara   aktif   peserta   didik.   Pembelajaran   yang berpusat     pada     pseserta     didik     merupakan     pendekatan pembelajaran inovatif yang menganggap peserta didik sebagai subjek  dalam  pembelajaran.  Semakin  tinggi  tingkat  keaktifan peserta   didik   dalam   pembelajaran,   maka   semakin   tinggi tingkat  memorisasi  terhadap  pengetahuan  yang  didapatkan. Peran  pendidk  sebagai  pendamping,  motivator  dan  fasilitator bagi peserta didik.

https://ejournal.unibabwi.ac.id/index.php/Zetroem/article/view/1256/835

Kelebihan.

  1. Peserta didik akan dapat merasakan bahwa pembelajaran menjadi miliknya sendiri karena peserta didik diberi kesempatan yang luas untuk berpartisipasi.
  2. Peserta didik  memiliki motivasi yang kuat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
  3. Tumbuhnya suasana yang demokratis dalam pembelajaran karena akan terjadi dialog dan diskusi dalam pembelajaran.
  4. Mendorong pembelajaran secara aktif dan berfikir kritis.
  5. Mengenalkan berbagai macam gaya belajar.

 

Kelemahan

  1. Tidak mudah diterapkan dalam kelas besar atau peserta didik yang gemuk karena kelas tersebut akan terjadi kegaduhan sehingga guru akan kerepotan untuk mengendalikan kelas tersebut.
  2. Memerlukan waktu lebih banyak.
  3. Belum tentu cocok untuk peserta didik yang tidak terbiasa aktif, mandiri dan demokratis.

Mitigasi

            Kekurangan dapat di antisipasi dengan membatasi durasi saat  diskusi /penampilan tiap kelompok.

 Tujuan Best Practice ini penting untuk dibagikan:

  • Dipandang perlu untuk melakukan inovasi pembelajaran dan kreatif dalam mengelola  
  • Upaya peningkatan ketrampilan peserta didik merancang dan memperagakan gerak senam irama melalui penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL).
  • Membuka wawasan pendidik tentang pembelajaran berbasis
  • Acuan refleksi kinerja diri sendiri dan rekan satu
Pembahasan

            Langkah yang   ditempuh untuk   menghadapi tantangan tersebut adalah dengan menerapkan model pembelajaran Project Based Learning dengan pendekatan TPACK serta mengintegrasikan penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran, adapun langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Memberikan pertanyaan mendasar pada peserta didik
  • Peserta didik diberikan berbagai informasi berupa video tentang variasi dan kombinasi rangkaian gerak ritmik  langkah kaki dan ayunan lengan melalui presentasi yang diberikan Guru.
  • Peserta didik mengamati berbagai variasi dan kombinasi rangkaian gerak ritmik langkah kaki dan ayunan lengan yang ditayangkan melalui video yang sudah disiapkan guru atau video lainnya.
  • Pertanyaan yang mungkin muncul adalah pertanyaan yang berkaitan dengan bagaimana menentukan ketukan, bagaimana menentukan hitungan dan bagaimana membuat gerakan dengan iringan musik.
Mendesain perencanaan produk yang akan di hasilkan oleh peserta didik
  • Peserta didik mencari informasi berkaitan dengan ketukan dan hitungan sesuai dengan irama musik.
  • Peserta didik mencari informasi tentang gerak dasar langkah kaki dalam senam irama dan kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat melakukan berbagai variasi langkah kaki maupun ayunan lengan .
  • Peserta didik mendiskusikan bagaimana cara memperbaiki kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat melakukan gerakan variasi dan kombinasi rangkaian gerakan senam irama dengan benar.
  • Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok.
Menyusun jadwal pembuatan produk
  • Peserta didik mendapatkan lembar kerja untuk menentukan langkah kerja yang akan dirancang
  • Peserta didik berdiskusi menentukan gerakan yang akan digunakan untuk latihan pemanasan, Inti dan Pendinginan
  • Peserta didik membuat pembagian waktu untuk berlatih kombinasi masing-masing langkah kaki dan ayunan lengan dengan ketukan dan hitungan yang benar sesuai dengan irama musik
Memonitor keaktifan dan perkembangan proyek
  • Peserta didik berdiskusi dan berlatih sesuai dengan kelompoknya untuk membuat gerakan kombinasi gerak dasar langkah kaki dan ayunan lengan untuk membuat rangkaian gerakan pemanasan sesuai dengan jadwal yang diberikan.
  • Peserta didik berdiskusi dan berlatih sesuai dengan kelompoknya untuk membuat gerakan kombinasi gerak dasar langkah kaki dan ayunan lengan untuk membuat rangkaian gerakan inti sesuai dengan jadwal yang diberikan
  • Peserta didik berdiskusi dan berlatih sesuai dengan kelompoknya untuk membuat gerakan kombinasi gerak dasar langkah kaki dan ayunan lengan untuk membuat rangkaian gerakan pendinginan sesuai dengan jadwal yang diberikan
  • Secara keseluruhan guru memonitoring dan menilai proses setiap kelompok untuk mengetahui sejauh mana kelompok tersebut telah berdiskusi membuat kombinasi gerakan senam ritmik.
Menguji hasil pelaksanaan proyek yang dilakukan peserta didik
  • Setiap kelompok menampilkan kreasi senam ritmik hasil kerja masing-masing dengan ketukan, hitungan dan koordinasi gerak berirama yang baik.
Evaluasi pengalaman belajar dalam rangka menanggapi hasil proyek, merefleksi dan menarik kesimpulan.
  • Berbagi pengalaman bagaimana kesan tiap-tiap kelompok dalam membuat kombinasi gerakan senam ritmik
  • Menarik kesimpulan dari hasil pembelajaran

Adapun dalam prosesnya saya tidak menemukan hambatan berarti selama melaksanakan strategi belajar ini, karena pada dasarnya model ini sudah sangat cocok untuk diterapkan pada dunia pendidikan di negara kita, hanya saja yang saya rasakan, ketersediaan waktu sangat berpengaruh untuk prosesnya karena tidak dapat dipungkiri pembelajaran berbasis proyek memerlukan waktu yang cukup banyak.

Serta untuk mendukung keberhasilan dari proses yang ditempuh ini, diperlukan beberapa komponen lain yang erat kaitannya dengan teknologi yang akan diintegrasikan pada proses pembelajaran diantaranya:

  1. Laptop
  2. Proyektor
  3. Pengeras suara, dan
  4. Jaringan internet

Dampak dari penerapan model project based learning dengan pendekatan TPACK serta mengintegrasikan penggunaan teknologi dalam proses pembelajarannya ternyata dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hal  ini terbukti dapat:

  1. Mengembangkan pemikiran kritis dan keterampilan dan pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran.
  2. Dengan model PjBL pembelajaran yang dilaksanan menjadi aktif dan
  3. Dengan model pembelajaran ini peserta didik dapat mengintegrasikan pehaman dan keterampilan secara stimultan dan mengaplikasikannya dalam konteks yang
  4. Model pembelajaran ini juga dapat menumbuhkan inisiatif peserta didik dalam bekerja sama, meningkatkan motivasi dalam belajar, dan dapat mengembangkan hubungan interpersonal dalam bekerja kelompok.

Hasil penilaian model project based learning terhadap materi aktivitas gerak berirama telah menggambarkan pencapaian tujuan pembelajaran yang tetapkan. Peserta didik dapat menganalisis gerakan senam irama dengan hasil baik, yakni penilaian Sikap keseluruhan mencapai 84,5 %, Penilaian Keterampilan keseluruhan mencapai 87,7%, Penilaian Formatif  Pengetahuan keseluruhan mencapai 94 % di atas KKTP. Peserta didik aktif dalam kegiatan diskusi kelompok dan presentasi hasil diskusi analisis aktivitas senam irama gerak langkah kaki dan ayunan lengan senam irama.

Selain itu dengan pengintegrasian teknologi dalam pembelajarannya ternyata telah sejalan dengan karakteristik kurikulum terbaru yaitu pembelajaran abad 21. Juga tidak dapat dipungkiri faktor keberhasilan peneraparapan model pembelajaran ini tidak terlepas dari motivasi dari guru untuk terus merefleksi diri dan kemampuan mengajarnya serta berperan aktif dan adaptif pada perubahan zaman sesuai dengan karakter guru memesona.

Berdasarkan praktik pengalaman lapangan yang telah dilaksanakan,Adapun pembelajaran yang didapat sebagai tindak lanjut dari pembelajaran ini yaitu:

  1. Setiap guru hendaknya melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan model dan metode yang inovatif dan tepat sesuai materi dan karakteristik peserta didik di
  2. Setiap guru dipandang sangat perlu untuk mengintegrasikan teknologi yang relevan dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil
  3. Setiap guru sangat perlu untuk mengemas pembelajaran dengan sangat kreatif salah satunya
KESIMPULAN

Penerapan PjBL dengan pendekatan TPACK mampu meningkatkan keterampilan peserta didik untuk merancang dan memperagakan gerak langkah kaki dan ayunan lengan  senam irama, sehingga pelaksanaan materi ini dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

DAFTAR PUSTAKA

http://e-theses.iaincurup.ac.id/3940/

https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as

https://ejournal.unibabwi.ac.id/index.php/Zetroem/article/view/1256/835

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Tampilkan Komentar
Sembunyikan Komentar

Belum ada Komentar untuk "Menyusun Best Practices Oleh Noor Utomo, S.Pd"

Posting Komentar

PERHATIAN:
Jika ada yang Ingin Anda Tanyakan Terkait Artikel di atas Silahkan Bertanya Melalui Kolom Komentar Berikut ini!, dengan Ketentuan :

1. Berkomentarlah dengan Sopan (No Spam, Sara dan Rasis).
2. Komentar di Moderasi, bila berkomentar tidak sesuai dengan kebijakan maka tidak di terbitkan!.
3. Centang kotak Notify Me / Beri Tahu Saya untuk mendapatkan notifikasi komentar.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel