Komunikasi dan Kolaborasi dalam Jaringan

KOMUNIKASI DAN KOLABORASI DALAM JARINGAN
KOMUNIKASI DAN KOLABORASI DALAM JARINGAN
Komunikasi diartikan sebagai  pengiriman dan penerimaan berita atau pesan dari dua orang atau lebih supaya pesan yang dimaksud bisa dipahami. Pada dasarnya, komunikasi merupakan proses dua orang atau lebih melakukan pertukaran informasi yang saling dipahami. Komunikasi tidak terbatas pada penggunaan bahasa verbal, tetapi juga terkait dengan ekspresi, bahasa tubuh, seni, dan teknologi.


Kemampuan seseorang berkomunikasi diukur dari tingkat akurasi informasi atau pesan yang dikirim oleh komunikator (pengirim informasi) dapat diterima oleh komunikan (penerima informasi) dan sebaliknya. Hal tersebut juga menjadi ukuran seberapa mahir kita berkomunikasi.


Mengasah dan mengembangkan kemahiran berkomunikasi dalam kehidupan keseharian sangat penting. Kemahiran berkomunikasi dapat membantu dalam kehidupan seseorang baik dalam kehidupan sosial maupun kehidupan profesional. Kemampuan mengomunikasikan pesan atau informasi secara jelas, akurat, seperti yang dimaksudkan di atas merupakan salah satu kecakapan hidup.


Kemampuan berkomunikasi juga harus diiringi dengan kemampuan berkolaborasi, tertama dalam jaringan. Kolaborasi dalam jaringan tidak hanya sebatas bekerja secara sama-sama, tetapi dituntut toleransi dalam menerima ide/gagasan dan manajemen penyelesaian tugas dalam jaringan dalam menyelesaikan permasalahan. Untuk membekali peserta didik ketika dalam jaringan, berkomunikasi, berkolaborasi, berbagi informasi atau berinteraksi dengan orang lain di belahan bumi lain, perlu dibekali dengan etika sebagai warga digital dalam materi Kewargaan Digital (Digital Citizenship).

Kewargaan Digital (Digital Citizenship)
"Kewargaan Digital tidak sekadar mengajarkan menggunakan sebuah  alat, melainkan sebuah cara untuk mempersiapkan diri menjadi bagian dari warga digital dalam memanfaatkan teknologi.” Mike Ribble, penulis Bahan Ajar Digital Citizenship in School
1.  Konsep Kewargaan Digital  
Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat menghindari diri dari kebergantungan pada orang lain. Setiap kali seseorang berinteraksi dengan orang lain, dia harus menjaga etika bersosialisasi. Dalam kehidupan nyata, seseorang wajib menghormati privasi, hak,

dan kewajiban, serta kepantasan atau norma yang berlaku. Perilaku serupa wajib diterapkan saat menggunakan teknologi komunikasi dalam jaringan (daring). Era teknologi saat ini, seorang menggunakan media komunikasi internet yang mempermudah berkomunikasi, menyampaikan pendapat dan opini, mencurahkan perasaan, bahkan memublikasikan informasi pribadi. Oleh karena itu, semua pengguna komunikasi daring harus menyadari bahwa dirinya, secara otomatis, menjadi bagian dari warga digital dunia. Namun, dunia maya yang tidak mempertemukan individu-individu secara langsung dapat mendorong menipisnya, bahkan hilangnya, norma kesantunan dan etiket dalam berkomunikasi.
Semua warga digital berkewajiban menjaga etiket dan norma, serta memiliki tanggung jawab kebersamaan dalam segala perilaku dalam memanfaatkan teknologi komunikasi di dunia maya.
Dengan demikian, warga digital adalah orang yang cerdas, mengutamakan kebenaran, menyadari hal yang baik dan hal yang tidak baik, dan membuat pilihan yang tepat ketika menggunakan teknologi.
Apakah internet digunakan untuk chatting dengan kawan, mengomentari hal-hal yang dibaca secara daring, bermain games, mengunduh sumber belajar untuk mengerjakan tugas, atau membeli barang secara daring? Jika jawaban pada salah satu pilihan di atas adalah “ya”, itu berarti Anda adalah seorang “Warga Digital”.
Kewargaan digital adalah norma perilaku jujur, bertanggung jawab, dan peduli terkait dengan pemanfaatan Informasi dan Teknologi Komunikasi (ICT) secara bersama.


Kewargaan digital adalah konsep yang memberikan penyadaran penggunaan teknologi informasi di dunia maya secara bertanggung jawab dengan baik dan benar. Hal ini memiliki banyak implikasi, di antaranya pemilihan kata yang tepat dalam berkomunikasi, tidak menyinggung pihak lain dalam memutakhirkan (update) status, tidak menyebarkan ujaran kebencian dan SARA, tidak membuka tautan yang mencurigakan, dan sebagainya


a. Lingkungan Belajar

Informasi dan teknologi komunikasi telah menjadi bagian dari lingkungan pembelajaran. Pemanfaatan ICT untuk mencari informasi, data, maupun rujukan untuk keperluan pembelajaran. Beberapa unsur yang perlu diperhatikan adalah seperti berikut.


Akses Digital

Mengakses fasilitas ICT adalah hak dasar setiap warga digital. Namun, tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses fasilitas tersebut. Bahkan, banyak yang masih memperjuangkan hak tersebut. Kesenjangan tersebut antara lain disebabkan oleh status ekonomi, disabilitas, maupun keterbatasan infrastruktur di lingkungan tersebut. Seseorang atau sekelompok orang yang tidak memiliki akses terhadap fasilitas ICT akan mengalami kejutan budaya ketika harus berinteraksi dan berkomunikasi dengan pengguna fasilitas ICT yang mampu memanfaatkan media-media baru yang selalu dibanjiri informasi-informasi terkini.

Seiring perkembangan teknologi, akses digital makin mudah diperoleh. Tantangan selanjutnya adalah pemanfaatan akses digital secara cerdas dan bertanggung jawab dalam rangka kebersamaan sebagai warga digital dalam dunia maya.


Komunikasi Digital

Perkembangan teknologi digital telah mengubah sikap seseorang dalam berkomunikasi. Berbagai bentuk komunikasi digital telah tersedia, seperti e-mail, sms, chatting, forum, dan berbagai bentuk lainnya yang memungkinkan setiap individu untuk terus dapat terhubung dengan individu lainnya.

Setiap warga digital mengetahui berbagai jenis komunikasi menggunakan berbagai media digital. Warga digital juga diharapkan mengetahui kelebihan dan kekurangan dari setiap jenis media komunikasi tersebut, sehingga dengan cerdas dapat memilih penggunaan media yang tepat sesuai dengan kebutuhan.


Literasi Digital


Salah satu aspek pembicaraan yang penting terkait dengan teknologi adalah memahami cara kerja teknologi sehingga dapat digunakan dengan cara yang paling tepat. Teknologi ini telah mencakup hampir seluruh spektrum kehidupan manusia, sehingga cara memahami teknologi harus diajarkan dalam dunia pendidikan. Dengan demikian teknologi menjadi konten dalam pembelajaran, sekaligus menjadi media sebagai alat bantu dalam pembelajaran.

Literasi digital merupakan proses pembelajaran mengenai teknologi dan pemanfaatannya. Menghadapi munculnya berbagai teknologi baru sebagai warga digital, diharapkan dapat segera menyesuaikan sehingga tidak terpaku pada satu jenis teknologi yang sudah ada. Selalu mempertimbangkan dengan cerdas media yang paling tepat sesuai dengan kebutuhan.


b. Lingkungan Sekolah


Hak dan Kewajiban

Sebagai sesama warga digital yang menggunakan teknologi dan sumber daya yang sama secara bersama, setiap warga digital memiliki hak dan kewajiban yang sama berdasarkan kesepakatan norma. Setiap warga digital memiliki hak atas privasi maupun kebebasan bicara. Akan tetapi, setiap warga digital juga memiliki kewajiban untuk menghormati privasi orang lain maupun berbicara tanpa menyakiti perasaan orang lain. Perlu diingat, bahwa setiap negara mengatur hak dan kewajiban warga negaranya dalam berinteraksi menggunakan perangkat digital. Untuk itu, sebagai warga negara Indonesia, Anda juga harus memperhatikan hukum yang berlaku di Indonesia, dan di mana pun Anda berada. Etika Seringkali pengguna teknologi digital tidak memahami bahkan tidak memedulikan etiket dalam penggunaan teknologi. Banyak pihak yang memanfaatkan konsep, produk, atau layanan digital tanpa memedulikan aturan serta tata krama penggunaannya. Walaupun dalam dunia digital para pengguna tidak saling bertatap muka, seringkali mereka melupakan bahwa di balik setiap posting, di balik setiap akun, terdapat pengguna lainnya yang dapat tersinggung jika melanggar tata krama. Etiket digital bertujuan untuk menjaga kenyamanan perasaan pengguna lainnya.

Hal yang sudah biasa, belum tentu baik.
Hal yang sudah baik, perlu dibiasakan.

Keamanan Dalam dunia nyata, kita membangun pagar, mengunci pintu, menambahkan alaram di rumah kita dengan alasan keamanan. Hal yang sama juga perlu diterapkan dalam dunia digital, seperti meng-install antivirus, firewall, mem-backup data, dan menjaga data sensitif seperti username dan password. Setiap orang harus berhati-hati dan melindungi informasi dan data dari perbuatan pihak yang tidak bertanggung jawab.


c. Lingkungan Luar Sekolah


Hukum

Hukum digital mengatur etiket penggunaan teknologi dalam masyarakat. Warga digital perlu menyadari bahwa mencuri ataupun mengubah data diri, maupun karya digital orang lain, merupakan perbuatan melanggar hukum. Contoh perbuatan yang melanggar hukum antara lain: mencuri identitas orang lain, plagiarisme, menyebarkan virus, ataupun meretas

laman (website). Hukum yang terkait dengan aktivitas warga digital dikenal dengan nama hukum siber

(cyber law). Di Indonesia, hukum yang terkait dengan kegiatan digital menyangkut 5 aspek:

• hak cipta
• merek dagang
• fitnah dan pencemaran nama baik
• privasi
• yurisdiksi dalam ruang siber

Transaksi

Perangkat digital juga menyediakan fasilitas yang memudahkan seseorang berbelanja atau bertransaksi secara daring. Berbagai situs jual-beli dapat dengan mudah diakses seperti bukalapak.com, olx.co.id, fjb.kaskus.co.id, tokopedia.com,  dan berbagai toko daring lainnya. Transaksi juga dapat dilakukan dengan mudah secara elektronik misalnya melakukan pembelian pulsa melalui Automatic Teller Mechine (ATM), pembelian token

listrik, atau pengiriman uang melalui internet banking. Mudahnya akses dan  makin tingginya tingkat kesadaran masyarakat dalam memanfaatkan teknologi komunikasi, ikut mendorong tumbuhnya pasar jual beli dan transaksi daring di Indonesia. Dalam proses tersebut, penjual dan pembeli perlu menyadari kelebihan dan risiko yang didapatkan dari jual beli atau transaksi daring. Kecepatan bertransaksi, kemudahan akses, kemudahan memperbandingkan spesifikasi dan harga produk atau layanan, merupakan beberapa kelebihan transaksi daring. Risiko yang mungkin muncul antara lain, penipuan, perbedaan kualitas barang yang dikirim, jangka waktu pengiriman, atau legalitas barang yang diperjualbelikan.


Kesehatan


Di balik manfaat teknologi digital, terdapat beberapa ancaman kesehatan yang perlu diperhatikan, seperti kesehatan mata, telinga, tangan, bahkan keseluruhan badan. Tidak hanya kesehatan fisik, kesehatan mental dapat juga terancam jika tidak mengatur penggunaan teknologi digital secara proporsional.
Dengan mempelajari kewargaan digital, berarti:
•  mempelajari teknologi untuk membantu tetap aman baik di dalam atau di luar sekolah;
•  mempelajari  manfaat  dan  risiko  dunia  maya  agar  membantu  tetap  aman ketika menggunakannya;
•  menjadi warga digital yang percaya diri atas segala tindakan yang dilakukan.
Kiat Aman dalam Jaringan

Seorang warga digital dapat terkena berbagai risiko yang berdampak pada kehidupan, misalnya intimidasi siber (cyberbullying), kejahatan siber (cybercrime), pelecehan siber (cyberharrasment), dan berbagai bahaya lainnya.

Dengan memahami berbagai potensi risiko yang dapat terjadi, kita harus mempersiapkan langkah pencegahannya.

Langkah pencegahan terbaik adalah dengan menerapkan kewargaan digital, yaitu langkah yang terkait dengan

a. bagaimana melindungi diri sendiri;
b. bagaimana melindungi orang lain; dan
c. bagaimana melindungi konten.

Berikut adalah kiat-kiat yang dapat dilakukan sebagai warga digital.

Menggunakan Internet dengan Aman

a. Lindungi perangkat dan akun terhadap upaya orang lain secara ilegal yang dapat merugikan dengan cara sebagai berikut.

• Perbaharui perangkat lunak (termasuk web browser) secara otomatis.
• Pasang antivirus dan perangkat lunak antispyware.
• Jangan pernah mematikan firewall.
• Jika membagikan wirelless, gunakan password.
• Gunakan flash drive dengan hati-hati.
• Pertimbangkanlah sebelum membuka lampiran atau alamat/situs tertentu yang dikirimkan melalui e-mail atau pesan singkat jejaring sosial, meskipun mengetahui pengirimnya.
• Kuncilah ponsel dengan password/pin untuk mencegah orang lain membuat panggilan, SMS, atau mengakses informasi pribadi.

b. Jadilah seorang yang baik

• Perlakukan orang lain seperti Anda ingin diperlakukan.
• Bersimpatilah terhadap teman-teman, jangan hanya menjadi pengamat. • Jangan membagikan informasi pribadi orang yang dikenal tanpa izin mereka, misalnya rekan dan anggota keluarga.

c. Berbagilah dengan hati-hati

Informasi yang dibagikan secara daring akan masuk ke ranah publik yang tidak terbatas jarak dan waktu. Informasi tersebut dapat ditemukan untuk tahun yang akan datang yang berpotensi dilihat oleh siapapun.
Ikutilah berbagai saran berikut untuk melindungi diri dari segala gangguan yang dapat mempengaruhi masa depan.
• Hindari mengambil atau membagikan foto/video yang mengajak kepada hal yang tidak dibenarkan. • Membuat jaringan sosial menjadi pribadi (privat) untuk mengatur siapa saja yang dapat melihat profil Anda dan siapa saja yang dapat meninggalkan komentar.
• Jangan membagikan informasi pribadi kepada pubik.
• Berhati-hatilah dalam menambahkan teman.
• Hindari pertentangan dengan cara memblokir orang yang berpotensi menimbulkan konflik dalam komunitas.

d. Bergabung dengan cerdas, jujur, dan berhati-hati


• Patuhilah hukum terkait dengan hak cipta.
• Tinggalkan jauh-jauh kegiatan “copy-paste” teks tanpa izin dan pengurusan hak cipta yang jelas.
• Hanya bergabung dengan jejaring sosial yang sesuai untuk usia, sehingga akan mendapatkan perlindungan privasi.
• “Bertemu” secara daring dengan “orang asing” secara pribadi dapat menimbulkan risiko. Lindungi diri dengan melibatkan orang tua, orang dewasa atau teman yang tepercaya, apabila diajak untuk bertemu.

Privasi dan Keamanan

Privasi dalam kewargaan digital terdiri atas:
• informasi pribadi dan;
• aktivitas yang dilakukan selama berselancar di internet.

Infromasi pribadi berupa usia, alamat, nomor telepon, foto, sekolah, dan nama baik (reputasi), memiliki risiko untuk disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Bagikanlah informasi pribadi secukupnya sesuai dengan kebutuhan, untuk mencegah penyalahgunaan. Lakukanlah langkah berikut.

• Pilih pengaturan akun menjadi privat, dan
• Pilih rekan atau pengikut (followers) yang dikenal. Jika tidak mengenalnya dengan baik, pertimbangkan secara hati-hati untuk dijadikan teman.

Keamanan dalam kewargaan digital digunakan untuk mengamankan diri dan harta yang dimiliki. Sebagai perbandingan, mengapa mengunci pintu ketika keluar rumah?


Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa perlu mengunci pintu ketika keluar rumah.

• ingin menjaga diri dan barang-barang berharga dari bahaya atau pencurian.
• ingin menikmati privasi (aktivitas di rumah). Dengan mengunci pintu, dapat mengontrol siapa yang masuk dan melindungi barang barang berharga di rumah. Keamanan sangat erat kaitannya dengan kata sandi (password).
Perhatikan berbagai pertanyaan sebagai berikut.

• Apakah Anda mengetahui bagaimana cara membuat password yang kuat?
• Apakah Anda mengetahui bahwa e-mail dan internet banking harus memiliki tingkat keamanan yang lebih tinggi dan tidak boleh menggunakan password yang sama seperti situs lain?
• Apakah Anda mampu mengingat semua password yang dimiliki?


Untuk menjawab pertanyaan di atas, yang dibutuhkan adalah beberapa kiat-kiat pengaturan sandi agar identitas dan rekening bank menjadi lebih aman.

Jangan mencatat atau menyimpan password pada tempat yang mudah ditemukan orang lain. Jangan membuat password terlalu jelas. Jangan gunakan nama sesungguhnya, tanggal lahir, nomor telepon atau baris keyboard. Pada tahun 2016 ditemukan 25 password terburuk yang mudah ditebak orang:

1. 123456
2. password
3. 12345
4. 12345678
5. football


Buatlah password menggunakan frasa sandi (passphrase) yang merupakan frasa gabungan dan memiliki berbagai elemen (huruf besar, huruf kecil, angka, dsb.).

Contoh:

- Passw0rdpanjang!ebihAman.
- Berbakt!kepada0rangtu4.
- 5aya5ukaMakan6elimbin9.

Buatlah password yang unik untuk e-mail dan rekening bank mulai dari SEKARANG.

Ketika mendaftar untuk sebuah situs yang meminta email dan password, JANGAN GUNAKAN PASSWORD YANG SAMA DENGAN EMAIL. Buatlah satu akun satu password. Kata sandi e-mail dan perbankan harus unik dan TIDAK PERNAH DIGUNAKAN SEBAGAI PASSWORD PADA SITUS LAIN.

• Gantilah huruf dengan angka pada sandi.
• Gunakan nama situs sebagai sandi.
Sistem pengelolaan yang unik lain adalah dengan menambahkan nama situsnya.
• Gunakan sistem pengelola sandi (password management), atau aplikasi yang aman dimana sandi disimpan. Pengelola sandi ada berbagai banyak jenisnya sebagai contoh yang dapat digunakan offline saja, yang dapat terhubung Internet, atau yang dapat tersikronisasi dengan smartphone dan masing-masing mempunyai keuntungan tersendiri. Contoh pengelola password yang gratis adalah Dashlane, Keepas.
• Gunakan pembaca sidik jari (fingerprint) pada perangkat yang memungkinkan.
• Kunci layar (lock screen) atau keluar akun (sign out).
• Jika meninggalkan komputer atau handphone, kuncilah layar atau sekalian keluar dari akun. Hal ini sangat penting, sebab apabila lupa untuk keluar (sign out) di situs tertentu dapat mengakibatkan akun pribadi mudah dibobol (hack).
• Jangan bagikan sandi kepada ORANG LAIN bahkan TEMAN DEKAT sekalipun.

“T.H.I.N.K.”



sebelum membagikan aktivitas di dunia digital. T.H.I.N.K. merupakan akronim dari:

• Is it True (Benarkah)?


Benarkah posting Anda? Atau hanya isu yang tidak jelas sumbernya?

• Is it Hurtful (Menyakitkankah)?
Apakah posting Anda akan menyakiti perasaan orang lain? • Is it Inspiring (Menginspirasi)?

Apakah posting Anda dapat menginspirasi orang lain untuk berbat baik atau sebaliknya?

• Is it Necessary (Pentingkah)?

Pentingkah posting Anda? Post yang tidak penting akan mengganggu orang lain.

• Is it Kind (Santunkah)?

Santunkah post Anda? Tidak menggunakan kata-kata yang dapat menyinggung orang lain?

Perhatikan segala hal yang akan dibagikan!


Apakah hal tersebut akan menyakiti orang lain? Di internet, reputasi dapat dibangun berdasarkan informasi yang dibagikan melalui blog, komentar, tweet, foto, video, atau tautan. Seseorang akan menilai baik atau tidak baik dan akan berkontribusi membangun reputasi tersebut. Buatlah sebuah catatan kebaikan setiap hari

sehingga pada akhir masa tertentu dapat melihat keberhasilan reputasi berdasarkan catatan tersebut. Selalu berbuatlah kebaikan setiap hari. Catatan dapat mendorong pola pikir positif dan berperilaku baik, yang pada akhirnya dapa membantu membangun reputasi yang baik. Tidak mudah bagi seseorang memperbaiki reputasi yang kurang baik. Meski demikian, seseorang berkewajiban untuk mengembalikan reputasinya.


Berikut beberapa langkah yang dapat membantu membuat reputasi menjadi positif.
Memilah Informasi
Memilah informasi adalah proses untuk mengetahui kapan informasi dibutuhkan untuk dapat diidentifikasi, ditemukan, dievaluasi, dan digunakan secara efektif untu memecahkan masalah yang sedang dihadapi.  Beberapa hal yang harus dipertimbangka dalam menemukan, menggunakan, dan membagikan informasi kepada pihak lain adalah sebagai berikut.

• Persempit sasaran pencarian informasi?
• Jenis dan jumlah sumber informasi yang diperlukan. • Pilihlah informasi yang paling tepat untuk menjawab pertanyaan.
• Ringkaslah apa yang telah dibaca dengan kata-kata sendiri.
• Buatlah relasi antara informasi yang satu dengan informasi yang lain, tarik kesimpulan.
• Tentukan informasi apa yang bisa dibagikan dengan orang lain.


Hak Cipta (Copyright)
  Undang-Undang Republik Indonesia nomor 28 tahun 2014 menyatakan: “Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan” (Pasal 1 butir 1)

Hak Cipta merupakan salah satu bagian dari kekayaan intelektual yang memiliki ruang lingkup objek dilindungi paling luas, karena mencakup ilmu pengetahuan, seni dan sastra (art and literary) yang di dalamnya mencakup pula program komputer. Perkembangan ekonomi kreatif yang menjadi salah satu andalan Indonesia dan berbagai negara dan berkembang pesatnya teknologi informasi dan komunikasi mengharuskan adanya pembaruan Undang-Undang Hak Cipta, mengingat hak cipta menjadi basis terpenting dari ekonomi kreatif nasional. Dengan Undang-Undang Hak Cipta yang memenuhi unsur pelindungan dan pengembangan ekonomi kreatif ini maka diharapkan kontribusi sektor Hak Cipta dan Hak Terkait bagi perekonomian negara dapat lebih optimal. (Penjelasan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, I. Umum, Alinea 1)

“Pencipta adalah seorang atau beberapa orang yang secara sendiri-sendiri atau bersama-sama menghasilkan suatu ciptaan yang bersifat khas dan pribadi” (Pasal 1 butir 2)

“Ciptaan adalah setiap hasil karya cipta di bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra yang dihasilkan atas inspirasi, kemampuan, pikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan, atau keahlian yang diekspresikan dalam bentuk nyata” (Pasal 1 butir 3)

“Pemegang Hak Cipta adalah Pencipta sebagai pemilik Hak Cipta, pihak yang menerima hak tersebut secara sah dari Pencipta, atau pihak lain yang menerima lebih lanjut hak dari pihak yang menerima hak tersebut secara sah” (Pasal 1 butir 4)



sumber :Bahan Ajar Simulasi Digital untuk SMK/MAK bag 2 Direktorat Pembinaan SMK

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Tampilkan Komentar
Sembunyikan Komentar

Belum ada Komentar untuk "Komunikasi dan Kolaborasi dalam Jaringan"

Posting Komentar

PERHATIAN:
Jika ada yang Ingin Anda Tanyakan Terkait Artikel di atas Silahkan Bertanya Melalui Kolom Komentar Berikut ini!, dengan Ketentuan :

1. Berkomentarlah dengan Sopan (No Spam, Sara dan Rasis).
2. Komentar di Moderasi, bila berkomentar tidak sesuai dengan kebijakan maka tidak di terbitkan!.
3. Centang kotak Notify Me / Beri Tahu Saya untuk mendapatkan notifikasi komentar.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel